Selasa, 07 Juni 2011

"Knowledge is Power but Character is More"

Pada hari Jumat,27 Mei 2011 Fikom Untar menyelenggarakan seminar internasional dengan tema "National Character Building and Sustainable Development." Adapun dua badan dunia turut mewarnai isi seminar ini, yakni UPF (Universal Peace Federation) dan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Mengikuti seminar ini membuat saya semakin yakin bahwa pendidikan karakter adalah suatu hal yang penting. Manusia selalu memandang  bahwa ketika dirinya memiliki pengetahuan yang luas, ketika ia menguasai dunia pendidikan, ketika ia menguasai suatu ilmu,ia lah pemegang kekuasaan. Tapi ia lupa ada hal penting selain itu yang patut dikembangkan, yaitu Karakter. Hal yang sama juga saya temukan di gereja ketika seorang Pendeta berkhotbah. Ia seringkali mengatakan bahwa menurut penelitian, 80% kesuksesan diraih dengan EQ yang baik. Saya semakin yakin dengan sebuah sebutan "Knowledge is power but Character is More" Kalau kita memiliki karakter yang baik, dunia akan mencintai kita-mari kita mulai berpikir dengan skala yang luas, menjadi sesuatu untuk dunia karena kita lah the next generation, mulailah berpikir kalau bukan kita,siapa lagi??

Selasa, 31 Mei 2011

Fotografi adalah Sahabat Periklanan


Dosen: Didit Anindita
Fotografi merupakan teman bagi periklanan. Periklanan sebagai kegiatan promosi/pemasaran membutuhkan gambar cetak sebagai salah satu strategi pemasarannya, oleh karena itu teknik fotografi sangat dibutuhkan untuk mem-visualisasikan produk atau sesuatu yang hendak dipasarkan-distribusi. Tujuannya tak lain tak bukan bersifat komersil. 

Selasa, 24 Mei 2011

Company Secretary

Oleh Wijaya Kusuma S.



Mungkin beberapa diantara kita masih jarang mendegar atau bahkan belum pernah mendengar   mengenail istilah Company Secretary (CS). CS atau sekretaris perusahaan adalah salah satu elemen dalam perusahaan yang menyesuaikan berbagai fungsi manajemen dengan kebijakan perusahaan, memastikan kepatuhan dari semua hukum yang berlaku dan upaya untuk mengembangkan rasa saling percaya antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholders)demi kepentingan perusahaan. "company secretary  is the officer of the company who align various management functions with company policies, ensures compliance off all applicable laws and endeavours to develop mutual trust between various stakeholders fos sustainable growth of the company." 

Kata secretary berasal dari bahasa latin, yaitu secretarius yang berarti seseorang yang dipercayakan atas sebuah rahasia. Itu sebabnya sebelum merilis sebuah informasi, CS wajib untuk merahasiakannya dari publik atau media. Public Relations atau humas merupakan bagian dari CS. PR berada di bawahnya, yang umumnya CS & PR selalu ada dalam sebauh perusahaan. Merekalah yang bertugas untuk mengangkat dan membangun  image perusahaan.
lebih jelasnya CS menjalankan beberapa tugas, seperti melakukan mandiri report tiap bulannya, memberikan masukan bagi , memberikan saran berkaitan dengan management dan etika bisnis, serta mengorganisir komplein yang diterima. CS memainkan peran yang luas dan memiliki pengetahuan yang luas akan keberlangsungan perusahaannya. Nilai-nilai yang dimiliki CS :
  •  I : Integrity. Memiliki integritas dalam menjaga informasi agar tidak menyebar luas sebelum adanya press release.
  • C: Collective Wisdom. Memiliki kesabaran untuk mengkoordinir banyak pihak (department).
  • S: Service. Melayani department lain
  •  I: Innovasi. Selalu melakukan inovasi/ penemuan-penemuan baru.
CS mengedepankan kreatifitas dalam berinovasi yang diyakini sebagai faktor kesuksesan dalam sebuah inovasi, yakni mempunyai nilai kreatif. Kemudian bekerja dengan rasa percaya diri atas kemampuannya ( Belief in self) dan komunikasi sebagai jembatan menuju kesepakatan dengan  stakeholders. CS diperlukan agar perusahaan mempunyai nilai sehingga terus berkembang.

Senin, 16 Mei 2011

Media Baru Cermin Masyarakat Kontemporer

Dosen:Suwarjono
Kalau kita berbicara mengenai kontemporer sudah pasti kita berbicara mengenai kekinian.  Kontemporer merupakan akibat dari perlawanan abad modern. Kalau di abad modern, masyarakat akrab dengan media konvensional (televisi, radio, koran dan majalah) pada masa kini  masyarakat melawan akan hal itu. Dunia informasi kini telah begeser kepada sebuah media informasi masa depan yang disebut jaringan internet. Kini orang-orang lebih suka dengan sesuatu yang praktis dalam akses informasi, tak heran media konvensional kini bertarung dengan sebuah media baru yang disebut  internet. Indonesia saja masuk sebagai pengguna internet terbesar ke lima  se-Asia. Media baru merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media baru adalah internet (wikipedia). Di dalamnya termasuk blog, social network, web. Atau secara sederhana media sosial adalah teknologi berbasis 3 layar, yaitu layar handphone, layar televisi, internet/komputer.

Sabtu, 07 Mei 2011

Media Sosial Sampai pada Revolusi Politik


Masyarakat saat ini bisa dikatakan berada di bawah kontrol media sosial. Di mana media sosial kini berperan lebih dalam kehidupan masyarakat. Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual (Wikipedia). Blog, jejaring sosial  dan wiki merupakan bentuk media sosial.  Sedangkan jejaring sosial adalah situs yang memungkinkan setiap orang bisa saling terhubung untuk berbagi informasi dan komunikasi, misalnya facebook, twitter dan myspace. Media sosial merupakan sebuah bentuk dari berkembangnya teknologi komunikasi yang  tidak hanya muncul begitu saja melainkan didukung oleh infrastruktur yang telah ada (awal: sandi morse, komputer babage, internet: keperluan militer, HTML). Determinisme teknologi menurut Marshall McLuhan mengatakan bahwa penemuan dan perkembangan teknologi komunikasi itulah yang mengubah kebudayaan manusia. Suatu jenis media yang populer di tengah masyarakatnya bisa berdampak besar terhadap individu dan struktur sosial pada masa itu. Contohnya adalah facebook dalam revolusi Mesir 2011.

Selasa, 03 Mei 2011

TV, Kawan atau Lawan?

Dosen : Dr Iswandani Syahputra 
Televisi merupakan media massa dengan daya jangkau yang luas. Keunggulan televisi terletak pada kemampuannya menayangkan informasi dalam bentuk audio dan visual. Tak heran Tv merupakan media hiburan yang mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Menurut Wimmer, televisi bisa sebagai institusi pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. Benar saja, melalu berbagai tayangan masyarakat bisa belajar akan sesuatu, baik itu nilai edukatif, sosial maupun keagamaan. Berbagai program acara dari yang bernilai  hiburan hingga mistik tiap harinya ada menghiasi layar kaca pemirsanya. Berbagai stasiun televisi saling berlomba mengejar rating dari tiap-tiap program. Era teknologi dan informasi menyebabkan tumbuh pesatnya stasiun televisi, di Indonesia hal itu terjadi karena pasar penonton yang menjanjikan, cakupan wilayah yang luas (coverage), maraknya pertumbuhan PH dan didukung dengan ploa  menonton masyarakat yang tidak sehat. 


Semakin banyaknya stasiun tv yang bermunculan (saat ini jumlah stasiun tv lokal yang telah bersiaran 119) menunjukkan adanya persaingan antar stasiun tv. Rating menjadi rujukan utama produksi program, alhasil sinetron-sinetron bisa mencapai beratus-ratus episode dan jalan ceritanya pun sudah tidak nyambung lagi bahkan terlihat memaksa hanya karena ratingnya  tinggi. Rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara kuantitatif. Jadi rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa pada suatu program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Dampaknya isi (program) tanyangan dari berbagai stasiun televisi hampir seragam. Namun, semua tayangan berating tinggi belum tentu berkualitas tinggi bagi pemirsa.
Contoh tayangan yang berkualitas rendah tapi mendapat rating tinggi, antara lain:
  • Putri yang ditukar : menampilkan seorang penggangguran yang mengutang hingga dipukuli debcollector.
  • Uya memang Kuya: tidak masuk akal dan membuka privasi orang di ruang publik
  • Opera Van Java: Mendapat kritikan dari pencinta lingkungan karena penggunaan styrofoam.
Sebaliknya tayangan yang berkualitas tinggi malahan mendapat rating rendah, seperti Kick Andy, Oasis, Dunia Binatang. Televisi sebagai media massa juga memegang peranan dalam Agenda Setting. Menurut teori agenda setting, berita yang terus menerus mendapat sorotan dari media akan lebih akrab bagi pemirsanya dan menjadi topik perbincangan dalam beberapa periode. Artinya tayangan yang disiarkan terus menerus bisa menjadi agenda publik. Misalnya kasus Prita Mulya Sari vs  RS Omni Internasional.akibat curahan hatinya dalam sebuah mailist terhadap RS Omni yang dianggap mencemarkan nama baik RS tersebut. Media terus menerus menayangkan berita perkembangan mengenai kasus Prita. Agenda publik saat itu bebaskan Prita hingga terkumpulnya koin peduli Prita sebagai wujud simpatik masyarakat dan pemerintahpun turut mengeluarkan kebijakan. Kasus Prita mebuktikan kekuatan Agenda Setting. Selain itu akibat lain persaingan tidak sehat industri televisi memberikan kesempatan terpusatnya kepemilikan stasiun televisi. Pendek kata stasiun televisi itupun menjadi alat propaganda karena berada di bawah kekuasaan tertentu. pemilik media bisa menguasai opini, contohnya tvOne tidak menyebutkan lumpur lapindo melainkan menyebutnya sebagai lumpur Sidoarjo, karena tvOne berada dibawah kepemilikan Bakrie.

Berbagai informasi dapat kita dapatkan melalui sebuah kotak ajaib yang dinamakan televisi. Televisi bisa menjadi kawan ketika program-program acara yang ditayangkan adalah program acara yang bersahabat, bermanfaat dan memberikan rangsangan positif terlebih memberikan nilai edukatif. Dan menjadi lawan ketika tayangan tersebut  tidak mendidik, tidak masuk akal, lebih memiliki unsur negatif ketimbang positifnya. Sebisa mungkin tidak menerima mentah-mentah program-program acara yang tayang. Individu akan berperilaku agresif apabila sering menonton tayangan yang berbau kekerasan, tayangan mistik bisa menyebabkan halusinasi akan keberadaan makhluk-makhluk halus hingga mengganggu ketenangan hidup, tayangan-tayangan berbau pornografi hanya akan semakin merusak moral anak bangsa. Bagaimana dengan anda, televisi...kawankah atau lawan?

Selasa, 26 April 2011

Pemasaran Politik

oleh: Eko Harry Susanto
Rabu 20 April 2011



Marketing politik adalah variasi dari kebijakan komunikasi pemasaran untuk mempromosikan seorang atau proyek politik dengan menggunakan model teknik pemasaran komersial sebagai mewakili seperangkat metode yang dapat digunakan oleh organisasi-organisasi politik untuk pencapaian tujuan dalam hal program politik atau dalam memengaruhi perilaku para pemilih dengan melakukan propaganda (wikipedia). Bagaimana orang-orang dalam organisasi melakukan bisnis dengan politik. Definisi lain menyebutkan pemasaran politik merupakan cara yang dilakukan untuk mendorong para pemilih untuk menginvestasikan kepercayaan terhadap kontestan tertententu. Bentuk dari pemasaran politik berupa kampanye politik, misal iklan kampanye calon ketua umum partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng.
Iklan politik merupakan iklan pemerintahan yang bertujuan bagi pencitraan negara. Pemasaran politik menghasilkan nilai komersil yang besar, pemicunya adalah demokrasi komunikasi di mana masyarakat diberi kebebasan untuk beropini. Saat ini opini terhadap pemerintah sudah terbuka. Bagaimanakah proses pemasaran politik?
  • Pertama, konsultan politik (praktisi komunikasi) melakukan riset khalayak/pemilih. Misalnya dengan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan khalayak terhadap calon A.
  • Mengembangkan strategi pemasaran politik. Yaitu, bagaimana mengembangkan elektabilitas (keterpilihan) yang rendah menjadi tinggi. Pesan yang dikemas harus sesuai dengan segmented media yang dipergunakan.
  • Menetapkan program pemasaran politik. Program pemasaran politik harus jelas sasarannya dan down to earth.
  • Evaluasi dan perbaikan model pemasaran politik.
Hasil riset khalayak yang dipaparkan harus orisinil, natural dan bebas nilai. Hasil riset diperlukan sebagai masukan bagi pemasaran politik parpol (untuk branding), namun untuk kepentingan iklan politik, bisa dikemas dari aspek yang menguntungkan partai politik. Segala strategi pemasaran politik harus dilakukan oleh individu dan institusi yang kredibel di mata khalayak, khalayak mengharapkan keadaan yang lebih baik dalam kepuasan kebutuhan politik. Kelemahan pemasaran politik: tidak mudahnya menjalankan pemsaran politik dalam koridor komunikasi, siapapun  harus berhati-hati dalam mebuat pernyataan atau kritik.  

Pemasaran politik diharapkan mampu menanamkan keunggulan seorang kandidat dalam benak pemilihnya, oleh karena itu isi pesan pemasaran merupakan hal yang patut diperhatikan. Hal-hal yang patut diperhatikan dalam mengemas pesan pemasaran politik, antara lain:

  • Menciptakan pesan yang kreatif. Kenali kebutuhan informasi masyarakat dan lingkungannya. Tim sukses SBY pernah melakukan kesalahan,  di Palembang ketika itu mereka menciptakan jargon "SBY Berbudi" tanpa mengetahui arti kata budi di daerah tersebut  yang berarti menipu atau berbohong. Kini 
  • Pesan itu harus simpel. Pesan politik harus sederhana agar mudah dipahami oleh publik. 2 hal yang menjadi ciri khas dari SBY yang selalu dikumandangkan pada masa-masa pemilu adalah "Lanjutkan" dan "Bersama Kita Bisa" Kata lanjutkan seolah memberi sugesti prestasi yang tlah dicapai selama kepemimpinannya harus tetap diteruskan, sedangkan kalimat bersama kita bisa memberi easa optimisme bahwa keadaan yang lebih baik bisadiperjuangkan bersama.
  • Gagasan berbeda. Dalam megemas pesan politik diperlukan keberanian untuk tampil beda.
  • Pesan efektif dan efisien.
Dalam dunia bisnis tujuan akhir dari pemasaran adalah kepuasan konsumen melalui produk yang dikonsumsi, sedangkan tujuan akhir dari oemasaran politik adalah mengincar terbentuknya makna-makna politik dalam benak konsumen melalui stimulus produk politik


Selasa, 05 April 2011

Komunikasi Psikologi Massa

Dosen: Henny Wirawan 
Rabu, 30 Maret 2011
Menurut Gustave Le Bon (pelopor piskologi massa) Massa adalah suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sama. Contoh orang yang menonton konser musik bersama, menonton bioskop, dsb. Massa terbagi menjadi beberapa antara lain, massa aktif (MOB), misalnya orang-orang yang bedemo atau berunjuk rasa; massa pasif (audience), misalnya peserta pidato; massa abstrak: terbentuk karena kesamaan minat namun tidak terorganisir atau tidak mempunyai struktur yang jelas; massa konkrit:kumpulan orang yang mempunyai ikatan batin batin, mereka mempunyai norma yang dipatuhi bersama. 

  • Psikologi massa: adalah proses mental dan perilaku kolektif yang ditujukan kepada gerakan-gerakan perubahan sosial, bukan yang bersifat insidental mau pun aksidental. 
Psikologi massa berkaitan dengan perilaku kolektif (collective behavior), menurut Milgran dan Touch perilaku kolektif ialah suatu perilaku yang lahir secara spontan, relatif, tidak terorganisasi serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya. Perilaku kolektif merupakan tanggapan kerumunan (dilakukan oleh sejumlah orang) terhadap suatu rangsangan. Misalnya kasus  penipuan yang dilakukan oleh Selly bisa menggambarkan orang-orang saat ini bisa berubah menjadi lebih curiga jika berhadapan dengan wanita berparas cantik. Kasus lainnya yaitu pengiriman paket yang dicuragai bom sehingga membuat masyrakat panik dan was-was apabila menerima sebuah kiriman apalagi dalam bentuk kotak yang belum tentu berisi bom, masyarkat menjadi takut.  Hal ini memperlihatkan bahwa sebuah benda ataupun peristiwa /ide mampu memicu perilaku kolektif. Massa mudah sekali bereaksi, tergantung siapa yang memancing. Aktor dalam psikologi massa bertindak sebagai inisiator dan ia bukan merupakan aktor tunggal yang bekerja sendiri di dalam gerakan sosial. Misalnya dalam aksi unjuk rasa, para demonstran adalah orang-orang yang dibayar untuk 'berteriak-teriak' tanpa diketahui siapa pemimpin jelasnya dan seringkali mereka hanya bertindak sesuai yang diperintahkan tanpa mengetahui alasan yang jelas mengapa mereka berada di situ.

Neil Smelser mengemukakan 6 kondisi yang dapat memicu perilaku kolektif:
  • struktur sosial yang baik memunculkan perilaku kolektif yang baik pula
  • adanya ketegangan yang secara struktural terjadi dalam masyarakat
  • adanya kepercayaan atau keyakinan bersama yang mendorong masyarakat melakukan tindakan bersama.
  • adanya peristiwa yang memicu perilaku kolektif. Misalnya kerusuhan tahun '98 yang memicu penjarahan dan serangan-serangan bagi etnis Tionghoa. Kerusuhan diawali dengan krisis finansial Asia.
  • adanya mobilisasi massa. Contohnya dibalik demonstrasi yang pemimpinnya tidak jelas
  • adanya kegagalan kontrol sosial. Misalnya peraturan-peraturan yang seringkali dilanggar. Masyarakat bisa melakukan apa saja apabila kontrol sosial gagal.
Tujuan dari psikologi massa menjurus pada gerakan-gerakan sosial maupun politik, dan bagian dari praktisi komunikasi adalah bagaimana mengemas sebuah pesan  yang berkaitan dengan orang banyak  menjadi komunikasi yang efektif.

Sabtu, 26 Maret 2011

Iklan dan Kekerasan Simbolik

Oleh: Endah Muwarni
Rabu, 23 Maret 2011

Apa yang terpikir di benak anda ketika melihat iklan susu body shape bagi wanita, iklan susu  pembentuk otot bagi pria dan iklan produk pemutih wajah dalam 7hari. Apakah anda  merasa tidak cantik dengan kulit berwarna gelap? atau anda berpikir pacar anda harus memiliki badan yang langsing atau atletis? Iklan-iklan tersebut secara simbolik ( Simbol adalah mekanisme representasi, dapat berwujud tekstual, visual, warna atau bunyi.) terus membangun citra wanita cantik adalah wanita yang mempunyai tubuh yang sehat dan langsing, berkulit putih begitupun dengan gambaran tubuh atletis bagi pria. Hal ini mempelihatkan bagaimana iklan bisa menjadi kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik menurut Bourdieu adalah kekerasan yang tidak terlihat atau kekerasan secara struktural dan kultural dalam beberapa kasus dapat pula merupakan fenomena dalam penciptaan stigmatisasi (wikipedia). Dalam hai ini media juga berperan terhadap kekerasan simbolik.

Pollay membagi fungsi komunikasi iklan menjadi dua, yaitu fungsi informasional dan fungsi transformasional. Fungsi informasional  adalah iklan yang memberitahukan kepada konsumen mengenai karakteristik produk, sedangkan fungsi informasional merupakan iklan yang berusaha untuk merubah sikap-sikap yang dimiliki oleh  konsumen terhadap merk, gaya hidup, dsb. Fungsi tranformasional yang menunjukkan adanya kekerasan simbolik dalam iklan. Iklan dan media bisa menjadi kekerasan simbolik karena  dapat  menanamkan sistem nilai baru dalam masyarakat, misalnya standar kecantikan wanita masa kini: yang seringkali digambarkan oleh iklan adalah wanita yang berkulit putih,  langsing  dan memiliki rambut yang panjang. Megapa iklan dan media bisa menjadi kekerasan simbolik? karena selain membeli produk, konsumen juga membeli yang 'ideal' seperti yang dikatakan oleh iklan. Iklan mendefinisikan image tentang arti tertentu yang diperoleh ketika orang menggunakan produk tersebut, Contoh: fungsi asli dari sepatu adalah untuk melindungi kaki tetapi mengapa kebanyakan orang cenderung untuk membeli merk sepatu dengan merk terkenal dan harga yang relatif mahal contoh lainnya  adalah fenomena Magnum Cafe , orang-orang  kini tertarik untuk memakan es krim di Magnum Cafe ketimbang makan es krim di  rumahnya yang nota bene lebih mengurangi biaya. Hal ini karena media  dan iklan 'mendidik' konsumen dengan pola pikir yang baru bahwa ada nilai kemewahan jika anda berada di Magnum Cafe. Media dan iklan adalah sarana untuk melakukan tindakan pendagogis (mengajarkan sesuatu) dari kelas atau kelompok sosial tertentu.  

 
 Williamson " Using Product is Currency"


 














Selasa, 22 Maret 2011

Komunkasi Interaktif & Perilaku Konsumen

Topik: Interactive Communications & Consumer Behavior
Dosen: Dr Chairy
Rabu, 16 Maret 2011


Komunikasi interaktif merupakan proses penyampaian pesan antara pembawa pesan dan penerima pesan melaui media atau tanpa media dan terjadi timbal balik antara kedua belah pihak. 5 elemen dalam komunikasi, yaitu:
  • The source/ The sender: pemberi informasi/komunikator
  • Medium : media
  • Message: Pesan
  • Receivers/ the target audience: penerima pesan/kamunikan
  • Feedback: umpan balik.
Iklan merupakan pesan komersial maupun nonkomersial yang bertujuan untuk mempengaruhi target audience agar berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, misalnya denagn membeli produk tersebut. Iklan akan mempengaruhi perilaku konsumen (proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produkjasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. (wikipedia) ). dan Untuk membawa pesan-pesan periklanan maka diperlukan si pembawa informasi. Kredibilitas pemberi informasi akan mempengaruhi isi sebuah pesan dan menentukan apakah sebuah pesan dapat diterima atau tidak. Sumber informasi/ model untuk sebuah iklan bisa berasal dari kalangan selebriti, orang-orang yang expert dalam bidangnya seperti chef, stylist , dsb atau menggunakan orang-orang biasa untuk iklan dengan low risk product seperti iklan untuk deterjen pakaian. Selain itu bintang terkenal juga kerap kali digunakan untuk mewakili suatu produk sehingga  citra dari bintang yang dipakai ikut terbawa bagi  produk dan diharapkan membangun brand produk tersebut.  Tetapi bagi David Ogilvy ( Bapak periklanan modern) menggunakan selebriti sebagai enodorser memiliki beberapa kelemahan. selain biayanya mahal, citra sang artis juga akan mempengaruhi brand suatu produk. Misalnya Luna Maya yang terlibat kasus video porno akan mempengaruhi citra sabun LUX.  Antara endorser dan produk harus terdapat kecocokan, contohnya Rhenald Kasali yang merupakan  endorser dari Jamu Tolak Angin Sido Muncul secara teori tidak cocok dengan produk tersebut. Mengapa? karena jamu seringkali diidentikan dengan kalangan masyarakat lapisan menengah, oleh karena itu Sido Muncul menggunakan Rhenald Kasali dengan tujuan mengangkat jamu  supaya dikonsumsi oleh golongan menengah ke atas.   

Ketika konsumen memutuskan  membeli suatu produk yang seharusnya tidak mendesak, misalnya mengganti televisi tabung di rumah dengan layar flat (LCD) hanya karena melihat iklan hal ini menunjukkan bahwa iklan dengan komunikasi yang efetif mampu mempengaruhi khalayak, dalam hal ini konsumen. Dengan komunikasi interaktif melalui iklan, pengiklan mampu mempengaruhi perilaku konsumen agar bertidak sesuai dengan yang diharapkan pengiklan.




Selasa, 15 Maret 2011

SIMBOL dalam ARSITEKTUR


Topik : Simbol dan Arsitektur
Dosen: Eduard Tjahjadi
Rabu,9 Maret 2011 
  •               Simbol adalah kesepakatan yang dibuat. Symbolum (bahasa Latin)
     
  •  Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam merancang bangun (Wikipedia)  
 
Arsitektur bukan hanya sekedar membangun sebuah bangunan tanpa arti. Di dalam arsitektur terdapat simbol-simbol atau dengan kata lain simbol-simbol diterjemahkan melalui arsitektur sehingga setiap arsitektur bagunan mempunyai makna atau arti tersendiri. Kita bisa melihat beberapa bangunan yang secara simbolis menyatakan suatu hubungan kosmologis (kosmologi adalah segala upaya manusia untuk memahami alam semesta) dan mempunyai nilai filosofis di dalamnya, antara lain: 
1.     Arsitektur The Forbidden city di Cina. Jika dilihat secara 2D bangunan tersebut mempunyai sifat kosmologisà memperlihatkan tempat tinggal kaisar sesuai dengan pangkatnya 

2.    Arsitektur Candi Borobudur di Jawa Tengah  10 tingkat yang menggambarkan filsafat Mahayana 

3.    Arsitektur Tugu Monas, Jakarta Pusat mempunyai arti kesatuan  

4.    Letak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang saling berhadapan melambangkan persaudaraan antara umat beragama di Indonesia.


Arsitektur setiap bangunan kembali lagi pada simbol-simbol. Simbol yang dimaksud dapat berupa simbol kekuasaan, politik, ekonomi, demokrasi, dll.