Selasa, 05 April 2011

Komunikasi Psikologi Massa

Dosen: Henny Wirawan 
Rabu, 30 Maret 2011
Menurut Gustave Le Bon (pelopor piskologi massa) Massa adalah suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sama. Contoh orang yang menonton konser musik bersama, menonton bioskop, dsb. Massa terbagi menjadi beberapa antara lain, massa aktif (MOB), misalnya orang-orang yang bedemo atau berunjuk rasa; massa pasif (audience), misalnya peserta pidato; massa abstrak: terbentuk karena kesamaan minat namun tidak terorganisir atau tidak mempunyai struktur yang jelas; massa konkrit:kumpulan orang yang mempunyai ikatan batin batin, mereka mempunyai norma yang dipatuhi bersama. 

  • Psikologi massa: adalah proses mental dan perilaku kolektif yang ditujukan kepada gerakan-gerakan perubahan sosial, bukan yang bersifat insidental mau pun aksidental. 
Psikologi massa berkaitan dengan perilaku kolektif (collective behavior), menurut Milgran dan Touch perilaku kolektif ialah suatu perilaku yang lahir secara spontan, relatif, tidak terorganisasi serta hampir tidak bisa diduga sebelumnya, proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya. Perilaku kolektif merupakan tanggapan kerumunan (dilakukan oleh sejumlah orang) terhadap suatu rangsangan. Misalnya kasus  penipuan yang dilakukan oleh Selly bisa menggambarkan orang-orang saat ini bisa berubah menjadi lebih curiga jika berhadapan dengan wanita berparas cantik. Kasus lainnya yaitu pengiriman paket yang dicuragai bom sehingga membuat masyrakat panik dan was-was apabila menerima sebuah kiriman apalagi dalam bentuk kotak yang belum tentu berisi bom, masyarkat menjadi takut.  Hal ini memperlihatkan bahwa sebuah benda ataupun peristiwa /ide mampu memicu perilaku kolektif. Massa mudah sekali bereaksi, tergantung siapa yang memancing. Aktor dalam psikologi massa bertindak sebagai inisiator dan ia bukan merupakan aktor tunggal yang bekerja sendiri di dalam gerakan sosial. Misalnya dalam aksi unjuk rasa, para demonstran adalah orang-orang yang dibayar untuk 'berteriak-teriak' tanpa diketahui siapa pemimpin jelasnya dan seringkali mereka hanya bertindak sesuai yang diperintahkan tanpa mengetahui alasan yang jelas mengapa mereka berada di situ.

Neil Smelser mengemukakan 6 kondisi yang dapat memicu perilaku kolektif:
  • struktur sosial yang baik memunculkan perilaku kolektif yang baik pula
  • adanya ketegangan yang secara struktural terjadi dalam masyarakat
  • adanya kepercayaan atau keyakinan bersama yang mendorong masyarakat melakukan tindakan bersama.
  • adanya peristiwa yang memicu perilaku kolektif. Misalnya kerusuhan tahun '98 yang memicu penjarahan dan serangan-serangan bagi etnis Tionghoa. Kerusuhan diawali dengan krisis finansial Asia.
  • adanya mobilisasi massa. Contohnya dibalik demonstrasi yang pemimpinnya tidak jelas
  • adanya kegagalan kontrol sosial. Misalnya peraturan-peraturan yang seringkali dilanggar. Masyarakat bisa melakukan apa saja apabila kontrol sosial gagal.
Tujuan dari psikologi massa menjurus pada gerakan-gerakan sosial maupun politik, dan bagian dari praktisi komunikasi adalah bagaimana mengemas sebuah pesan  yang berkaitan dengan orang banyak  menjadi komunikasi yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar