Dosen: Didit Anindita
Fotografi merupakan teman bagi periklanan. Periklanan sebagai kegiatan promosi/pemasaran membutuhkan gambar cetak sebagai salah satu strategi pemasarannya, oleh karena itu teknik fotografi sangat dibutuhkan untuk mem-visualisasikan produk atau sesuatu yang hendak dipasarkan-distribusi. Tujuannya tak lain tak bukan bersifat komersil.
Advertising Photography atau Fotografi Periklanan bertujuan untuk mengiklankan produk. Advertising Photography memiliki beberapa bagian di dalamnya, antara lain: Jurnalism photography, yaitu foto jurnalistik. Foto jurnalistik biasanya tidak memperhatikan segi teknis atau teknik foto, tetapi lebih memperhatikan unsur makna yang terkandung. Misalnya siapa, mengapa, di mana, dan kapan. Foto-foto yang terpampang dalam koran merupakan contoh dari foto jurnalistik yang dapat kita lihat. Foto Jurnalistik menceritakan akan sebuah peristiwa. Fashion Photograpy, foto yang menampilkan seni dalam berbusana. Adanya fahion photograpy diharapkan dapat memberikan nilai lebih dari produk fashion tersebut. Kalau kita perhatikan, fashion photography fokus pada wajah si model dengan alasan ketika orang melihat sebuah majalah fashion, pembaca akan cenderung melihat modelnya terlebih dahulu baru melihat pakaian yang dikenakan. Ada lagi Sport photography yang fokus menangkap moment-moment tertentu (dalam sebuah pertandingan olahraga). Foto dapat menangkap kejadian-kejadian yang berlangsung selama pertandingan, entah itu kejadian yang di luar dugaan hingga memiliki nilai lebih. Still life Photography (Produk), serta Food photograpy. Food photograpy biasanya memerlukan teknik khusus dan membutuhkan tingkat kreatifitas, yaitu untuk menata makanan sebagai objek dengan penempatan yang menarik, mengakali tampilan objek hingga misalnya terlihat banyak, tebal dan berisi. Warna menjadi rujukan yang penting untuk diperhatikan. Tidak perlu makanan itu di masak matang, karena warna asli lebih penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar